Selasa, 14 Oktober 2014

Secarik tinta malam

oleh dini agustin

  

 disudut pojok bersinar oncor berteduh di rumah bambu 
menikmati malam bersunyi suara jangkrik
alunan krik....krik.... berlomba di balik rerumputan basah terguyur hujan senja tadi 
aku masih ingat , emak meyajikan segelas kopi bercangkir besi 
kini aku duduk di balik jendela kaca bertema embun dengan moca coffe bergelas bening
sendiri ....
hembusan angin mengibaskan rambut teracak acak 
kabut petang menghalang padang 
kopiku kian dingin ,sementara emak berbalut slimut di dipan ruang tengah  
hujan mulai mereda , hembusan angin menyeruak kertas kertas bertebaran 
asap motor mobil menghalang pandang
metropolitan di malam dengan kesibukan yang tak kunjung usai 
kelopak mata ini kian mengangguk angguk pertanda tak kuat lagi menatap malam 
kedua kaki menyelinap ke dalam slimut coklat usang ...
kelopak yang tadinya mengangguk angguk kini menutup rapat ...
seiring alunan melodi jangkrik krik.... krik.... 
mata yang terus menatap layar bercahaya , menuliskan secarik cerita 
aku masih ingat ......



 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar